Arab Saudi, negeri yang selama ini dikenal sebagai pusat spiritual umat Islam, kini tengah mengalami transformasi besar-besaran. Di bawah kepemimpinan Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS), kerajaan ini bertekad menjadi pusat hiburan dan pariwisata terbesar di dunia melalui visi ambisius yang dikenal sebagai Visi 2030.
Visi 2030 diluncurkan sebagai strategi untuk mendiversifikasi ekonomi Arab Saudi, yang selama puluhan tahun sangat bergantung pada minyak. Fokus utama dari visi ini adalah:
- Peningkatan sektor pariwisata
- Reformasi sosial dan ekonomi
- Privatisasi industri penting seperti Aramco
- Meningkatkan partisipasi perempuan dalam angkatan kerja
- Investasi besar-besaran dalam hiburan, teknologi, dan pendidikan
- Jadi tuan rumah ajang Formula 1
- Tuan rumah World Expo 2030 di Riyadh
- Akan menjadi tuan rumah Piala Dunia 2034
- Mengadakan Red Sea International Film Festival di Jeddah
- Membuka kembali bioskop setelah 35 tahun dilarang
Salah satu proyek paling mencengangkan adalah Qiddiya, megaproyek kota hiburan di luar Riyadh. Di sini akan dibangun:
- Taman hiburan bertema Dragon Ball pertama di dunia
- Lebih dari 30 wahana interaktif
- Hotel dan restoran bertema anime Jepang
- Area dengan desain langsung dari serial Dragon Ball
Proyek lain yang menyedot perhatian dunia adalah NEOM, sebuah kota pintar berkonsep futuristik yang akan berdiri di pantai Laut Merah, barat laut Arab Saudi. Luasnya mencapai 26.500 km², hampir setara dengan negara Belgia!
Salah satu dampak paling besar dari Visi 2030 adalah reformasi sosial, terutama untuk hak-hak perempuan.
Beberapa tonggak penting:
- 2018: Larangan perempuan mengemudi dicabut
- 2019: Sistem perwalian laki-laki dihapus
- Perempuan kini bebas bepergian dan bekerja tanpa izin wali pria
- Angka partisipasi perempuan dalam angkatan kerja melonjak dari 17% (2017) ke 35,9% pada 2023
- 100 juta wisatawan/tahun di akhir dekade
- Target direvisi menjadi 150 juta pengunjung pada tahun 2034 -
- Investasi pariwisata: Lebih dari USD 800 miliar!
Arab Saudi kini berada di titik balik sejarah. Dengan ratusan miliar dolar yang digelontorkan dan reformasi sosial yang belum pernah terjadi sebelumnya, kerajaan ini jelas ingin menjadi lebih dari sekadar tujuan ibadah.
Apakah dunia akan menyaksikan transformasi sukses ala Dubai versi lebih besar? Ataukah akan muncul
tantangan besar yang mengguncang identitas spiritual negeri ini?
Waktu yang akan menjawab.
Leave a comment